Monday, May 11, 2020

Menemukan Lailatul Qadar Ala Syekh Abul Hasan

Lailatul qadar adalah malam yang penuh berkah, sering disebut sebagai malam seribu bulan. Keberkahan lailatul qadar ini berganda-ganda karena terletak di bulan Ramadhan. Allah berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ “
Bulan Ramadhan, yaitu bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Q.S. al-Baqarah [2]: 185)

Ayat di atas merupakan dalil bahwa Al-Qur’an pertama kali diturunkan di bulan suci Ramadhan.

Mengenai lailatul qadar, Allah menjelaskan:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ, لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ “

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Q.S. al-Qadr [97]: 1-5)

Keutamaan lailah al-qadr itu sangat luar biasa.  Dari sudut pandang kemuliaannya, lailah al-qadr lebih utama dari seribu bulan (alfu syahrin). Surat al-Qadr menggambarkan lailah al-qadr dengan turunnya para malaikat di malam itu untuk mengurus berbagai urusan, dan kedamaian atau kesejahteraan memenuhi malam itu hingga fajar menyingsing. Menurut perhitungan Syekh Abdul Halim Mahmud, seribu bulan (alfu syahrin) setara dengan 83 tahun 4 bulan yang merupakan umur standar manusia (dzalika ‘âdah ‘umril insân).

Beliau menulis:

والألف شهر هي ثلاث وثمانون سنة وأربعة أشهر, وذلك عادة عمر الإنسان, فهي خير من عمر الإنسان, من عمر كل إنسان: من عمر كل إنسان في الماضي وفي المستقبل, أي أنها خير من الدهر “

Seribu bulan adalah delapan puluh tiga tahun empat bulan. Itu merupakan standar umum umur manusia. Lailatul qadr (alfu syahrin) lebih baik dari umur manusia; dari umur setiap manusia, baik umur manusia di masa lalu maupun umur manusia di masa mendatang. Intinya, lailatul qadr lebih baik dari (usia) zaman.” (Syekh Abdul Halim Mahmud, Syahr Ramadhân, h. 21)

Itu artinya lailah al-qadr lebih mulia dan utama dari seluruh umur manusia, baik umur manusia di zaman dulu, zaman sekarang, maupun di zaman mendatang.

Beruntunglah Mereka Yang Menemukan Malam Lailatul Qadar Walaupun Hanya sekali Dalam Seumur hidupnya.

Syekh Abul HasaN Menemukan Lailatul Qadar
Syekh Abul Hasan Berkata: Seumur Hidup Saya Belum pernah tidak Menemui Lailatul qadar:

Jika Awal Ramadhan Hari Minggu, Maka Lailatul Qadar jatuh Pada Malam tanggal 29 Ramadhan.

Jika Awal Ramadhan Hari Senin, Maka Lailatul Qadar jatuh Pada Malam tanggal 21 Ramadhan.

Jika Awal Ramadhan Hari Selasa, Maka Lailatul Qadar jatuh Pada Malam tanggal 27 Ramadhan.

Jika Awal Ramadhan Hari Rabu, Maka Lailatul Qadar jatuh Pada Malam tanggal 29 Ramadhan.

Jika Awal Ramadhan Hari kamis, Maka Lailatul Qadar jatuh Pada Malam tanggal 25 Ramadhan.

Jika Awal Ramadhan Hari jumat, Maka Lailatul Qadar jatuh Pada Malam tanggal 27 Ramadhan.

Jika Awal Ramadhan Hari Sabtu, Maka Lailatul Qadar jatuh Pada Malam tanggal 23 Ramadhan.

Walaupun Demikian, Kita Tidak Seharusnya Mengkhususkan beribadah Hanya Pada Malam Itu Saja, Karna Beribadah Pada malam lain nya Juga Sangat Bernilai Pahala yang berlipat Ganda..

Wallahu a’lam bish shawwab..

Baca Juga:
👉Amalan Ringan Agar terhindar Maling dan gangguan Jin


No comments:

Post a Comment

Rajin shalat Tapi amalnya tidak dicatat malaikat

Rajin shalat Tapi amalnya tidak dicatat malaikat. Beribadah dgn rutin tentu dengan harapan akan mendapatkan amal yg baik, tapi ternyata ad...

Postingan Populer